Acara Tukar Baju Bayi oleh Zero Waste ID dan RefillMyBottle

Hari ibu tahun lalu, tepatnya 22 Desember 2019, saya berkesempatan datang pada acara Tukar Baju Bayi yang diadakan oleh Komunitas ZeroWaste.Id dan Refill My Bottle berlokasi di Sunny Side Playscape Bali. Disana ada tiga narasumber yang akan berbagi mengenai gaya hidup minim sampah sebagai ibu. Saya sendiri sebagai seorang ibu dengan dua anak laki-laki merasakan bahwa baju bayi itu memang hanya sementara banget dipakainya. Bayi hingga ke usia balita itu cepat berubah ukuran badannya, kakinya, jadi ukuran baju cepet ga muat, ukuran sepatu cepet ganti.

Screenshot_20200301-193419.png

Tau ada acara ini dari Instagram @zerowaste.id_official

Hadir ke acara Tukar Baju Bayi yang kebetulan berada di Bali itu bukan untuk tukar baju bayi bagi saya melainkan lebih ke acara ketemu teman-teman yang sepemikiran dan sevibrasi. Cihuy sevibrasi… satu gelombang satu frekuensi gitu, ya. Narasumbernya ada Dominique Diyose selaku model dan penggiat lingkungan juga co-founder dari #BaliSwap, Maurilla Imron sebagai pendiri komunitas Zero Waste Indonesia dan juga Christine Go yang merupakan Project Manager RefillMyBottle. Maunya juga sekalian ngajak salah satu anak saya supaya mereka bisa main di Sunny Side, tapi saya takut kerepotan dan nggak bisa nyimak. Anak-anak bisa diajak ke acara ini. Untuk anak di atas usia 8 bulan ada biayanya bayar Rp90.000 untuk bisa main di Sunny Side Playscape.

Selain bisa bertemu dengan narasumber sebagai pembicara utama di sesi berbagi dan bincang-bincang bertema “Peran Ibu Dalam Menanamkan Gaya Hidup Minim Sampah Sejak Dini”, saya juga bisa berkenalan, ngobrol-ngobrol dan mendapat teman baru sesama orang tua yang peduli dengan environmental sustainability. Maka dari itu meskipun saya nggak donasi baju bayi atau nggak bawa baju bayi untuk ditukarkan, saya tetap datang untuk bisa ikutan sharing dan bertemu orang-orang yang hebat. Dan meski saya punya anak, tapi nggak ngajak anak, ternyata benar ada hikmahnya juga supaya saya bisa fokus memerhatikan di dalam sharing session.

IMG_20191222_153250.jpg

Yang saya kenal di acara itu awalnya cuma mbak Maurilla Imron. Kami kenalnya di Instagram karena saya suka ngikutin IG-nya @zerowaste.id_official dan pernah ikut 30 Days Zero Waste Challenge di bulan Januari 2019. Lalu sempat nonton di acara Kick Andy, ada beberapa anak muda yang peduli lingkungan dihadirkan sebagai tamu oleh Andy F. Noya, salah satunya ya mbak Maurilla. Kami sempat saling mengomentari pasca penayangan acara talkshow tersebut lewat direct message IG. Nah, di acara Tukar Baju Bayi ini saya bisa bertemu langsung dan juga bertemu keluarganya mbak Maurilla, Mas Damar, dan si imut Lana.

Mbak Maurilla ini orangnya talkative ya, jadi saya nyaman aja ngobrol sama dia. Secara saya lebih banyak diam dan nggak banyak kenal siapa-siapa juga di sana, jadi dengan mbak Maurilla aktif mengajak ngobrol saya pun nggak kebanyakan diem aja. Ternyata bapaknya mbak Maurilla pernah jadi dekan di Fakultas Kelautan dulu, tempat dimana saya juga sempat kuliah. Lalu diperkenalkanlah saya oleh mbak Maurilla kepada mbak Christine Go. Saat saya bersalaman dengan mbak Christine, dia menyebut namanya “Mimi”, saya kan jadi bingung soalnya yang saya tau namanya Christine hihi.. Saya tau mbak Mimi ini pertama kali dari EcoBali Recycle blog. Nih, dari sini….

Saya sempat ditanya juga oleh mbak Mimi kalau saya pernah dengan tentang RefillMyBottle atau enggak. Ya tau dong… Bermula karena saya juga difitur dalam EcoBali blog dan karena saya mau tau hasil wawancaranya kayak gimana, saya berkunjung dan baca-baca blognya EcoBali. Nah, dari situ lah saya menemukan posting blog yang memfitur Christine Go dari RefillMyBottle. By the way, ini hasil wawancara ecoBali yang memfitur saya dalam ecoBali blog. Wah suatu kehormatan dan kebanggaan bagi saya bisa sama-sama difitur disini seperti orang-orang hebat lainnya yang peduli dan memperjuangkan kelestarian lingkungan.

Aih-alih, di acara Tukar Baju Bayi, saya juga bertemu Korey yang menggemaskan. Baik Korey maupun Lana sama-sama menyusui di lokasi acara, lho. Saya seneng ngelihatnya, karena semakin banyak yang menganggap menyusui itu adalah normal apalagi di tempat umum. Saya juga suka tuh mendukung kampanye #normalizebreastfeeding oleh The Badass Breastfeeder (IG: @thebadassbreastfeeder). Menyusui bayi memang adalah hal yang normal dilakukan oleh ibu.

Selain itu, saya juga berkesempatan berkenalan dengan mbak Fitri, seorang MUA, teman dari mbak Mimi. Mbak Fitri ini sedang hamil saat datang ke acara kami sempat ngobrol-ngobrol bahwa saya pernah naik gunung Papandayan, eh mabk Fitri dan mbak Mimi pun juga pernah naik gunung Papandayan. Ada juga mbak Sonia yang saya temui pertama kali di meja pendaftaran. Saat sharing session mbak Sonia menceritakan mengenai betapa clodi membantu banget anaknya untuk cepat melalui fase toilet training. Dari situ saya ngeh, eh iya bener juga, ya. Saya baru menyadarinya. Soalnya Kalki dan Kavin kan juga pakai clodi turun-temurun (sekali beli dari anak pertama diturunkan ke adiknya). Dan saya pun nggak merasakan fase toilet training yang berlama-lama begitu. Tapi kesulitannya saat fase toilet training dan cul-culan nggak pakai clodi saat tidur ya, karena mereka masih beberapa kali ngompol di kasur dan itu ada tantangan terbesarnya. Rasanya ketika enak-enak tidur sama anak-anak dan salah satu dari mereka ngompol itu aduh, kayak tiba-tiba kebanjiran dan dilengkapi dengan bau pesing!

Baca juga review tentang clodi Kalki dan Kavin di sini. Ada juga tentang Perawatan clodi dan Popok Kain untuk Pemula.

Bertemu pula saya dengan mbok Ayu Winastri yang ternyata mengkurasi baju bayi yang diterima dan ditukar selama acara. Saya baru tau belakangan karena ya itu tadi, saya kan ga bawa baju bayi buat ditukar. Mbok Ayu ini pribadinya ramah dan memiliki usaha yang ramah lingkungan pula yaitu clothing line baju dewasa dan baju anak-anak dari linen. Idenya menarik juga mengenai baju dari linen, karena linen itu bahan organik dari rami. Dan saya sempat tanya-tanya juga kenapa menjatuhkan pilihan pada bahan baku linen untuk Sahaja dan Phinisia? Karena kualitas seratnya. Makin bertambah usia, linen akan makin lembut. Saya juga sempat bertemu Phi, anaknya mbok Ayu disana.

IMG_20191222_162159.jpg

Banyak orang-orang yang menginspirasi yang saya temui di acara tersebut. Selain orang tua juga ada Manaf dan Nara yang masih belum berkeluarga tetapi antusias dalam topik lingkungan yang berkelanjutan. Bahkan seorang Dominique Diyose yang emang udah banyak menginspirasi karena profesinya sebagai model dan publik figur, ia menunjukkan concern terhadap lingkungan dan layak menjadi role model untuk para fansnya. Bersama dengan Dominique diajak juga Meru dan Padme, tapi mereka sedang asyik main di Sunny Side Playscape.

Di kala sesi tanya jawab, ada beberapa pertanyaan yang dilontarkan kepada Dominique. Saya pun sempat bertanya ke mbak Dominique, apakah mbak Domi mengajarkan anak-anak untuk memilah sampah di rumah. Jawabannya ya, dan pastinya dibarengin dengan disediakan wadahnya yang jelas. Karena kalau wadahnya tidak ada, mereka kan juga akan jadi bingung mau pisahin sampah buangnya kemana.

Ya, saya pun berpikir demikian tentang skala yang lebih besar untuk pemilahan sampah. Kalau pemerintah adalah orang tua kita, dan warga adalah anak-anaknya. Maka solusi untuk pemilahan sampah yang efektif dan dapat mengurangi sampah yang terbuang ke TPA adalah dengan fasilitas dan sistem penunjang yang jelas. Jelas dan terpadu. Sampah organik disalurkan dimana dan sampah anorganik disalurkan kemana. Percuma aja jika anak-anaknya udah berusaha memilah sampah dari skala rumah tangga tapi orang tuanya tidak menunjang penyaluran, maka jadi bingung juga akhirnya sampah anorganik terpilah ini mau dikemanain?

Tak lupa pesan yang saya dapat hasil dari sharing session mengenai menanamkan gaya hidup sejak dini bukan saja dari peran ibu, lho. Memang utamanya adalah sang ibu sebagai child-bearing, namun peran ayah juga berdampak. Narasumber utama yang keempat, pak Omar pemilik Sunny Side Playsacape juga membagikan pengalamannya mengenai memiliki anak dengan berbagai macam alergi dan sangat sensitif kulitnya. Pakai popok sekali pakai tidak bisa sembarangan, dan dari sana ia memakaikan clodi. Diterjen pun mungkin juga ga bisa asal-asalan memilih karena bisa menimbulkan reaksi sesnsitivitas di kulit anaknya.

Dari obrolan mengenai clodi tersebut, bincang-bincang berlanjut hingga ke arah bagaimana tips dan trick jalan-jalan dengan anak menggunakan clodi dan pemilihan deterjen yang tepat untuk clodi. Para narasumber membagikan pengalaman mereka bahwa traveling dengan anak berclodi itu challenging banget. Dominique menceritakan kalau Meru pup, maka dia akan langsung mencuci clodinya di toilet. Maka ia tak lupa bawa alat tempur deterjen dalam kemasan kecil, clodi bersih cadangan dan wetbag. Bahkan saat di dalam pesawat, mau bau banget pun bodo amat, langsung kucek di toilet. Begitu kira-kira yang dikatakan oleh Dominique.

Sedangkan mbak Maurilla membagikan pengalamannya untuk ganti popok juga bisa tanpa tisu basah. Yaitu dengan sedia air dalam botol spray. Nanti botol spray itu bisa disemprotkan ke kain lap kering yang dibawa sebagai ganti tisu. What a life hack! Dan sebagai pemilihan deterjen ramah lingkungan, mbak Mimi membagikan preferensinya yaitu deterjen yang berbotol plastik karena bank sampah menerima dan kemasan botol plastik bisa direcycle kembali. Betapa menyenangkan ya bisa berbagi pengalaman, tips dan trik seputar pola asuh apalagi pola asuh yang ramah lingkungan dan minim sampah sejak dini.

Memang acara utama Tukar Baju Bayi ini ya tukar baju bayi sebagai solusi untuk cepatnya pergantian ukuran baju karena pertumbuhan si bayi. Dan solusi untuk mengurangi timbulan sampah tekstil dari baju yang layak pakai dan tak bisa terpakai lagi. Sampah tekstil juga merupakan masalah karena tidak semua tekstil bahan bakunya ramah lingkungan atau dapat terurai kembali di alam dengan mudah. Juga tidak semua baju itu proses pembuatannya berkelanjutan. Seperti apakah diproduksi secara masal tanpa mengindahkan dampak lingkungan atas limbah tekstilnya nanti, lalu bagaimana dengan prosesnya apakah menggunakan pewarna sintetis yang limbahnya mencemari lingkungan?

IMG_20191222_170827.jpg

Meski anak-anak saya sudah bukan bayi lagi yaitu udah 6 dan 4 tahun. Tetapi dari acara Tukar Baju Bayi ini saya dapat banyak pelajaran dan pengalaman dari sesama orang tua lainnya yang concern terhadap keberlangsungan lingkungan, ruang hidup bagi generasi penerusnya. Maka seperti kata pepatah orang Indian yang terkenal itu, Bumi atau lingkungan ini bukan milik kita, namun kita meminjamnya dari anak-cucu kita. Sudah sepantasnya lah kita kembalikan kepada mereka dengan keadaan baik.

Bagaimana menurutmu ide tentang tukar baju bayi ini? Kalau saya, sih, juga menantikan tukar baju untuk dewasa supaya bisa punya koleksi baju berbeda tanpa beli baru. Tinggalkan komentarmu di kolom komentar, ya! I’d love to hear from you. Thank you.

❤️ Intan Rastini

Posyandu Kenanga Mei dan Juni

Setelah bulan Februari lalu peserta posyandu bisa mendapatkan satu bungkus biakuit MP-ASI secara gratis, kini di bulan Juni kami mendapatkan lagi biskuit tersebut. Jadi ada jeda 4 bulan, ya. Kenapa nggak tiap bulan aja dibagikannya? Supaya gizi anak-anak tetap terjaga.

Lihat deh wajah kegirangan dua bocah duo K yang antusias berangkat Posyandu!

Biskuitnya dibungkus kemasan berwarna metalik dan bertulisan sederhana. Berat isinya 120 gram dan berisi 12 keping biskuit. Karena anak saya dua, saya dapat dua bungkus nih, satu buat Kalki dan satu buat Kavin. Berat per keping biskuit berarti 10 gram, ya. Di setiap kepingnya ada cetakan gambar bunga dan tulisan “MP-ASI Biskuit”.

Lucu ya gambar bunga-bunga di keping biskuitnya?

Di bulan Mei sedang nggak dibuatin bubur kacang hijau jadi anak-anak cuma dapat snack sosis dan susu fermentasi, kalau tidak salah ingat. Dan di bulan Juni, anak-anak dapat bubur kacang hijau plus bonus biskuit MP-ASI gratis.

Lihat betapa maruknya Kakak Kalki padahal ini jatah biskuit adek Kavin!

Perhatikan mulut Kakak Kalki saking ingin meraup sebanyak-banyaknya biskuit. Ck.. ck.. ck..!

Rasa biskuitnya gimana? Enak dan nikmat. Kalki dan Kavin doyan. Dipegang dan digigit sendiri oleh Kavin dengan mudahnya. Tekstur biskuitnya tidak berpasir yang mudah larut macam biskuit bayi pada umumnya, juga tidak terlalu keras. Pokoknya pas aja menurut saya. Kalki sama Kavin sampai rebutan padahal udah dikasi jatah masing-masing. Nah berarti mereka suka banget kan sama biskuitnya? Emak babenya aja juga doyan! Sampai ikut nimbrung nyemilin… Ooops! Kalau ketahuan ibu ketua Posyandu bisa dimarahin, nih!

Adik Kavin nunjuk ke orang yang ngabisin jatah biskuit MP-ASInya. Eh?! Maksudnya nunjuk ke saklar lampu hehehe… minta supaya pada hemat listrik meskipun kita foya-foya biskuit. Itu yang tidak hemat listrik tenggelamkan!

Posyandu selalu jadi ajang kumpul bocah


Berat Badan Kalki dan Kavin saat penimbangan di Posyandu:
Mei

Di bulan Mei adalah Posyandu pertama Kakak Kalki setelah pulang dari Surabaya. Jadi beratnya naik berapa nih, setelah 1 bulan dijamin gizinya oleh oma dan opa? Hahaha.

Kalki: 17,2 (naik 600 gr dari bulan Maret Posyandu karena bulan April dia udah keburu berangkat ke Surabaya duluan dan nggak ikut timbang)

Kavin menangis dan tidak mau timbang.

Juni

Kalki: 17,2 kg (tetap)

Kavin: 12,2 kg (naik 600 gr dari bulan April)

Tingkatkan terus kenaikan berat badanmu setiap bulan ya anak-anak… dan semoga sehat selalu.

Gimana mau naikkin berat badan kalo tinggal bungkus biskuitnya aja?! Yang ada manyun

♡ Intan Rastini

How to Keep Your Baby Warm?

I have just received a gift package from Jamu Jago contains Bèbè Roosie telon cream and Buyung Upik sirup anti masuk angin – it is like a syrup for relieving dispepsia symptoms. It was wonderful to have another stock of telon cream for my sons.

Telon Oil, Telon Cream and Baby Balsam

As you know, if you have a baby you will need telon oil a lot for daily use! Because telon oil helps to keep your baby warm, despite the fact that we live in a tropical country.

Commonly babies’ stomach could be gaseous and babies could catch a cold or cough easily, so it’s very good to rub some warm oil to their neck, chest, belly, hands and feet.

Thus, I wonder why it’s very rare that people give telon oil as presents for newborn baby… Because this thing is the most useful and the most needed. Any idea why?

I have three kind of different products that almost have the same purpose, helping baby to stay warm:

1. My Baby telon oil
♥ Composition;
Oleum Citronellae 2.5%
Oleum Chamomillae 2.5%
Oleum Anisi 7.5%
Oleum Cajuputi Compositum 60.35%
Oleum Cocos 27.15%


♥ This kind of product is very common in Indonesia with many various of brands. But I use this telon oil the most for my sons because it’s easy to find it at stores.
♥ This oil is not too hot and doesn’t have strong Cajuputi fragrance.
♥ The dominant fragrance is Citronella.
♥ The more advantage of using this telon oil that it helps preventing mosquito’s bite for 6 hours because of the strong Citronella fragrance.
♥ This telon oil is just oily for a moment because it is easy to be vaporized.
♡ Unfortunately, my sons have ever spilled this oil that much to the floor! It has been fallen down to the floor accidentaly too, until the bottle cracked and leaked.
♥ However, My Baby telon oil is very useful for everyday use.
♥ Variants: Telon Oil Plus anti mosquitos bites for 6 hours and for 8 hours.
♥ Made in Indonesia.
♥ Volume: 60ml, 90ml, 150ml.
♥ Package: bottle with box.
♥ Price: Rp 12.000-36.000

2. Bèbè Roosie telon cream



♥Composition;
Oleum Cajuputi 4g
Oleum Foeniculi 3g
Oleum Olivae 1g
Cream base until 60g
♥I like the fragrance, because it is very telon oil fragrance which is the most familiar Cajuputi fragrance.
♥This telon cream is warm enough for your children.
♥The cream texture is smooth and nonsticky. It is almost like moisturizer – it really moisturises you baby skin.
♥ It helps to prevent mosquitos bites too but I don’t know how long the duration is.
♥  I like this new kind of telon cream because it doesn’t spill out, still be careful from children because they can squish the tube.
♥ Made in Indonesia.
♥ Volume: 60g
♥ Package: tube with box.
♥ Sorry I really don’t know the price because I got it for free. But I checked on Bébé Roosie Instagram is about Rp 25,700

3. VICKS BabyBalsam
♥ Composition;
Petrolatum, Fragrance, Cocos Nucifera (Coconut) Oil, Paraffinum Liquidum (Mineral Oil), Aloe Barbadensis (Aloe Vera) Extract.
Contains Aloe Vera and fragrances of Eucalyptus, Rosemary and Lavender.

​♥ This one has unique fragrance of Eucalyptus, Lavender and Rosemary unlike others. My son always says as “balsem wangi” or as “smells good balsam”.
♥ The balsam texture is like a soft wax or balm and it is a little bit sticky on your skin.
♥ Although it is said as balsam, actually it doesn’t feel hot at all! Because it doesn’t contain any menthol like normal balsam but eucalyptus. So it gives a slight warmth.
♥ It is written that, “Vicks BabyBalsam moisturising & shooting baby care.
Together with your loving touch, Vicks BabyBalsam helps to gently calm, soothe, relax and moisturise your baby.”
I think this balsam is better used for rubbing or massaging your baby and as aromatheraphy because of its pleasant aroma. So it is really really good to shoote and comfort.
♥ I often use it at night so my sons would have a better nice sleep. So it could reduce a baby colic too, I guess.
♡ It has lavender fragrance but it has no claim that this product would prevent your baby from mosquito’s bites.
♥ I really love the jar because it is very compact and the lid has cute pink color.
♥ Made in Germany.
♥ Volume: 50g
♥ Package: jar with box
♥ Price: Rp 80.000

All products are suitable for baby to toddler. Even adult still can use them too.

Anyway, in Indonesia is never as cold as winter in Europe. It is always warm here, but I’ve almost never heard that people in cold climate ever use this kind of telon oil. Yeah, we always call sort of warm oil for baby as telon oil which mostly consists of Cajuputi Oil as the main ingredient.

So, which one do you prefer?
Please share it with me…

Hey, it’s really great to make them as baby presents too!

Intan Rastini

Cawan Mushi Recipe a la Mama Kalki

Actually this is a simple recipe just like when I made omelette with chopped vegetables. The difference is just how to cook it.

Cawan Mushi is a Japanese food made from egg. The egg is steamed inside a bowl. It’s easy to cook and give egg-based food variation fpr yor kids.

I cook Cawan Mushi because Kavin gets a cough, so it’s better for him to get oil free food.

Ingredients:

  1. 2 Eggs
  2. Minced Celery
  3. Chopped shrimp
  4. Minced mustard or spinach
  5. Grated carrot
  6. A pinch of salt
  7. A bit of pepper
  8. A bit of coriander

How to cook:

  1. Beat up the eggs with a ceramic bowl or stainless steel bowl.
  2. Add minced celery, chopped shrimp, minced mustard, grated carrot and the seasonings. Mix well.
  3. Prepare the steamer until it gets hot.
  4. Put the bowl inside the steamer.
  5. Steam for 15 minutes.
  6. Cawan Mushi is ready to be served.


The texture is soft and foamy. Very delicate and tasty. Have a try!
♡ Intan Rastini

Skema Menu MPASI Kavin 8 bulan+ dan 9+

Melanjutkan Skema Menu MPasi adik Kavin dari 6 bulan lalu usia 7 bulan…. inilah jurnal menu makanan dilengkapi jadwal makan adik setiap harinya saat usia 8 hingga 9 bulan lebih serta tidak lupa minum cukup air putih juga. 🙂

Jam makannya mengikuti kemauan dan kesiapan adik Kavin untuk makan selain itu juga makanannya pas udah siap dan suhunya diusahakan hangat.

Catatan… mama masak dibantu dengan dandang kukusan dan slow cooker. Saat sarapan biasa masak bubur tepung beras ditambah plain butter yang plain itu.. tidak ada garamnya.. dan ditambah buah seperti pisang, pepaya, labu kuning (kabocha) atau sayur dan umbi seperti kentang, ubi atau labu siam (manisa). Biasanya saat pagi itu sibuk sekali ya makanya masak sarapan yang mudah saja. Siang dan sore baru makan bubur karbohidrat lengkap lauk-pauk dan sayurnya 🙂

Biasanya pagi masak sarapan dengan dandang kukusan jadi tepung beras 1/2 sdm dan plain butter ditambah air panas aduk rata di mangkok stainless steel kecil lalu dimasak di dalam dandang kukusan. Dan setelah itu pagi jam 7 masak untuk siang dan sore dengan slow cooker bubur dari beras, air kaldu/air biasa, sayur seperti wortel, seledri dan lauk seperti tempe, udang, teri medan atau ayam.

Tambahan lain, untuk keju mama hanya pernah kasi sedikit saja ke adik Kavin dan kakak Kalki karena termasuk asin. Perasa asin alami untuk di bubur adik mama dapatkan dari teri medan basah yang gurih alami. Sedangkan udang segar yang dimasak dibubur slow cooker bisa menambah juga sedikit rasa manis lho.

Bumbu dapur bawang putih dan daun salam boleh ditambahkan ke bubur slow cooker untuk aroma. Tapi biasanya sih mama buat untuk di kaldu ayam atau ceker. Lalu saat buburnya pakai kaldu udah cukup aromanya nikmat.

Minggu, 13 Des Kavindra tepat 8 bulan!
8 pagi: tepung beras.merah+butter+mangga
10 pagi: pisang lampung utuh coba dikasi pegang sendiri. Cuma bentar karena pisang lama-lama jadi licin
4 sore: bangun tidur siang baru maem berat beras merah+k.ijo+butter+kaldu udang seledri+terong ungu+wortel+hati ayam kampung → hampir abis
Lanjut: pisang kerok (lupa pisang apa namanya.. pokoknya pisang besar berserat)

image

Senin, 14 Des
7.30 pagi: tepung beras.merah+butter+mangga
10 pagi: pisang lampung kerok
1.30 siang: beras+kaldu udang seledri+k.ijo+ubi ungu rebus+buncis+bawang putih+wortel parut
5 sore: idem + sedikit brokoli (papa baru beli di pasar Dauh Pala pas perpanjang SIM)

Selasa, 15 Des (hujan seharian)
7.30 pagi: tepung b.merah+butter+mangga/pisang (lupa!)
1 siang: beras+k.ijo+minyak kelapa+tempe+lobak+wortel+seledri
5 sore: idem

Rabu, 16 Des (papa nyamsat ke Tabanan)
7.30 pagi: tepung b.merah+butter+pisang
12 siang: beras+k.ijo+minyak kelapa+seledri+daun bawang+tempe+wortel+lobak
3 sore: pisang mas kerok → perut sampai endut buncit
7 malam: idem lunch + telur puyuh 2 buah

image

Kamis, 17 Des
7.30 pagi: tepung b.merah+butter+kentang rebus
12 siang: beras+k.ijo+minyak kelapa+jamur tiram+wortel+lobak+seledri+daun bawang+buncis+kentang rebus+telur puyuh utuh (bagian putih dan kuningnya)
5 sore: idem

image

Jumat, 18 Des
7.30 pagi: tepung b.merah+kentang+kabocha
2.30 siang: beras+k.ijo+minyak kelapa+jamur tiram+kentang+telur puyuh+kabocha+wortel+lobak+daun bawang
6 sore: idem

Sabtu, 19 Des
8 pagi: tepung b.merah+butter+mangga
Skip makan siang, jam 12.15 tidur
4 sore: beras+minyak kelapa+jamur tiram+kentang+wortel+sawi putih+udang utuh kupas (jadi lembut dimasak di slow cooker)
7 malam: idem

Minggu, 20 Des (di luar sedang musim angin kencang)
9 pagi: (abis bangun tidur karena adem hujan) tepung b.merah+butter+mangga
1 siang: beras merah&putih+minyak kelapa+jamur tiram+kentang+ubi+wortel+sawi putih+udang+sawi hijau

Senin, 21 Des (adik 36 minggu)
8 pagi: tepung b.merah+butter+mangga+kabocha+air bekas rebusan kabocha
2 siang: beras merah&putih+minyak kelapa+jamur tiram+seledri+ubi putih+sawi putih+wortel+daun katuk+udang+kabocha (rasanya manis)
7.30 malam: idem

Selasa, 22 Des (Hari Ibu)
8.30 pagi: tepung b.merah+butter+kabocha
1.30 siang: beras merah&putih+jamur tiram+minyak kelapa+ubi+kentang+teri medan basah+seledri+bayam
4 sore: puding mangga buatan mama
6 sore: idem lunch

image

Rabu, 23 Des (Kavin udah bisa minum pakai sedotan)
8 pagi: tepung b.merah+pisang+kabocha (keenceran)
1 siang: beras merah&putih+minyak kelapa+jamur tiram+kentang+ubi+daun katuk+ seledri+buncis+kuning telur ayam yg direbus terpisah (tidak alergi)
6 sore: idem

image

Kamis, 24 Des
6.30 pagi: keju cheddar potong
8 pagi: tepung beras merah+butter+pisang
1.30 siang: beras merah&putih+minyak kelapa+jamur+buncis+teri medan basah+tempe+wortel+lobak+seledri+sawi hijau
6 sore: idem

Jumat, 25 Des (surprise opa dan oma dataang!)
7 pagi: pisang kerok
12.30 siang: beras+butter+buncis+lobak+ wortel+teri medan basah+sawi hijau+tempe
4 sore: idem + kentang

Sabtu, 26 Des (jalan-jalan ke Denpasar dan Pantai Sanur)
6 pagi: bubur tepung beras merah+butter
7 pagi: pisang kerok (sedikit)
1.30 siang: beras merah&putih+butter+wortel+lobak+buncis+teri medan basah+kabocha
6 sore: idem lunch – minus kabocha

Minggu, 27 Des
7 pagi: pisang kerok
8 pagi: tepung b.merah+butter+kabocha
12.30 siang: beras merah&putih+butter+jamur tiram+wortel+lobak+buncis+teri medan basah+udang
7 malam: idem

Senin, 28 Des (adik 37 minggu)
8 pagi: tepung b.merah+butter+kabocha
1.30 siang: beras+k.ijo+jamur tiram+wortel+lobak+sawi putih+udang+bayam+buncis+seledri
6 sore: idem

Selasa, 29 Des (opa dan oma pulang ke Sby)
8 pagi: tepung b.merah+butter+kabocha
1 siang: beras+k.ijo+jagung manis+jamur tiram+wortel+ buncis+seledri+lobak+sawi putih+daging babi
5 sore: buah naga putih
7 malam: idem lunch

Rabu, 30 Des
8 pagi: tepung beras merah+plain butter+pisang
1 siang: beras+butter+k.ijo+jagung manis+buncis+seledri+jamur tiram+wortel+lobak+sawi putih+daging babi+tahu putih biasa dari Kumpi Sekartaji hehhe.
3 sore: buah naga
6 sore: idem lunch

Kamis, 31 Des ’15 ( last day of the year 2015)
8 pagi: tepung beras merah+plain butter+pisang+keju parut sedikit → cuma mau sedikit
12.30 siang: beras+butter+k.ijo+kabocha+jagung manis+seledri+tahu putih biasa+udang segar
3 sore: idem lunch → dicoba lagi krn sebelumnya keburu mgantuk. Mau maem sdikit
6 sore: idem lunch→ mau maem sedikit

Bye 2015 see ya!
Hello 2016 may bring us health, prosperity and happiness.

Jumat, 1 Januari ’16
8 pagi: kentang rebus+plain butter
11 pagi: buah naga (sedikit)
3 sore: beras+butter+k.ijo+seledri+wortel+jamur tiram+buncis+tahu
7 malam: idem lunch

Sabtu, 2 Jan
8 pagi: t.beras merah+butter+kabocha
11 pagi: buah naga saring
12 siang: beras+butter+kacang merah kupas+seledri+wortel+teri medan basah
6 sore: idem lunch

Minggu, 3 Jan
7.30 pagi: T. Beras merah+butter+kabocha kukus
12 siang: beras+butter+wortel+ seledri+bayam+teri medan basah
5 sore: idem lunch

image

Senin, 4 Jan (adik 38 minggu)
7 pagi: buah naga
9 pagi: t. beras merah+butter+kabocha
3 sore: beras+k.ijo+butter+sawi hijau+kubis+wortel+tomat+teri medan basah+tempe
6 sore: idem lunch

Selasa, 5 Jan
8.30 pagi: T. Beras merah+plain butter+kabocha potongan dadu(last stock from refri)
Siang: bubur beras+butter+manisa+sawi hijau+lobak+wortel+tomat+seledri+ayam+kaldu ceker ayam
Sore: biskuit gabin Roma Malkist maem pegang sendiri (heheheh ga punya biskuit bayi, Kavin lagi gigit-gigit apa aja nih! Untungnya tidak muncul alergi)
Malam udah tidur lebih awal jadi ga maem lagi deh

Rabu, 6 Jan
7.30 pagi: kentang rebus+manisa
1 siang: beras+butter+tempe+teri medan basah+wortel+lobak+seledri+manisa+k.ijo+kaldu ayam
4 sore: biskuit gabin
6 sore: idem lunch

Kamis, 7 Jan ♧☆”First Family Day Out to Sekartaji by Motorcycle and then Go Swimming!”☆♧ MPasi on The Go★ → pulang-pulang pegeeellzzz :’D
7 pagi: kentang rebus+manisa
12 siang: begitu sampai Sekartaji adik dan mama tiduran di kasur sambil maem roti isi cokelat, adik minta tapi tanpa cokelatnya.. cuma dikit aja.
1 siang: bubur beras+kaldu ayam+tempe+wortel+lobak+seledri+manisa
2 siang: biskuit Marie Regal → dikit aja
5 sore: idem lunch (setelah berenang) tapi sebelumnya icip lagi roti isi keju tapi tanpa kejunya sedikit
HORE dapet minyak kelapa dari Kumpi Sekartaji buatan Kumpi sendiri… makasih Kumpi!
Selama perjalanan adik tidur terus. Sedangkan kakak tidurnya pas perjalanan pulang ajah..

Jumat, 8 Jan
8-9 pagi: T. Beras merah+plain butter+ubi ungu kukus yang dikupas dulu →masuk sedikit-sedikit
11 pagi: dicoba lagi T.beras merah+plain butter+ubi ungu (sweet potatoe?)
Sempat nyobain biskuit bayi karena Nini belikan untuk kakak Kalki & Kavin
2-3 siang: abis bangun tidur siang…. bubur SC beras+k.ijo+minyak kelapa (baru dikasi Kumpi Sekartaji nih)+manisa (last stock)+ teri medan basah (last stock)+ kacang merah kupas+ wortel+seledri+ lobak+ telur puyuh
7 malam: idem lunch + telur puyuh
Sebelumnya sempat nyicip Marie Regal sedikit aja
-ikh hari ini mama lagi capek banget! Anjing diluar pada nggonggong terus tengah malem, ga bisa tidur berisik-
Malam Siwaratri mama bikin ‘Chicken in Gravy’ resep udah diposting duluan ya….

Sabtu, 9 Jan
8-9 pagi: pisang 1 buah→ kurang antusias
Ubi ungu+plain butter→ mau
12 siang: bubur SC beras merah+minyak kelapa+kentang+ seledri+gravy ayam buatan semalam sebelumnya+telur puyuh →mau maem cukup porsi Kavin langsung nyusu trus bobo siang
4-5 sore: idem lunch
6-7 malam: buah naga→ mau dikit

image

Minggu, 10 Jan
7 pagi: pisang→ kurang antusias
Tepung beras merah+plain butter+ ubi ungu kukus→ mau cukup porsi
2 siang: abis bangun bobok siang
Bubur SC beras merah dan putih+minyak kelapa+ kaldu ayam+ kacang merah kupas+ wortel+buncis+terong ungu+ gravy ayam
6-7 malam: idem lunch

image

SENIN, 11 JAN (POSYANDU pas Adik Kavin 39 minggu) update Kalvin saat posyandu udah diposting juga ya….
8 pagi: kacang hijau rebus dengan serai tanpa GulGar ( sekalian masak untuk balita di posyandu juga ) → suka ♥
9-10 pagi: Posyandu Kavin naik 200gram dari 8,8kg →9kg
11 pagi: main dengan kakak Kalki
12-2 siang: tidur siang dengan Kakak Kalki
2.30 siang: bubur SC beras+kaldu ayam+tahu putih+kacang hijau rebus dan kuahnya+ gravy ayam
7 malam: idem lunch tanpa kacang hijau lagi

Selasa, 12 Jan
8.30 pagi: kentang rebus+gravy ayam
1 siang: bubur SC beras+minyak kelapa+kaldu ayam+wortel+lobak+buncis+gravy ayam+terong ungu→ maemnya mama suapin adik duduk di lantai
4 sore: pisang raja dikerok → trus pup hihihi
5.30 sore: idem lunch
Plus selalu minum cukup air putih karena cuaca panas dan gerah banget

RABU, 13 JAN Adik Kavin 9 Bulan Horee! Selamat ya sayang :-*
8 pagi: tepung beras merah+pisang raja
Trus mandi→ bobok dan jam 11 bangun
12 siang: tepung beras merah+ gravy ayam+bubur SC beras merah dan putih+terong ungu+lobak+kacang merah kupas+kaldu ayam
1 siang →adik pup →bobok siang
4 sore: bangun tidur siang maem pisang raja dikerok
7 malam: idem lunch

Kamis, 14 Jan (Papa dan Kalki pergi ke Badung nganter Nini berobat)
~~ Schedule Baby Kavin at Home with Mama ~~
7 pagi: jemur pagi sama mama
8 pagi: maem bubur tepung beras merah+butter tanpa garam+pisang raja dikerok
9 pagi: gosok gusi dan gigi susu yang udah muncul hampir 6 gigi seri + waslap muka dan mandi lalu nyusu dan mulai bobok
10 pagi: bangun bentar karena suara ribut Kakak Kalki yang mau berangkat ke Badung
10.30 pagi: tidur lagi sambil menyusui
2 siang: maem siang bubur SC beras+ terong ungu+ gravy ayam
2.30 siang: lihat hujan sambil main dorong-dorongan kursi plastik anak-anak sehingga adik juga belajar jalan
3 siang: bobok
4 sore: bangun bobok siang bantuin mama ngacak-ngacak baju di lemari, euy!
4.45 sore: maem pisang 1 potong kecil
5 sore: mandi
6 sore: mama yang mandi sememtara adik dipangku oleh pekak
7 malam: makan idem dengan makan siang
Dan papa pun pulang…. adik bermain dengan kakak lagi sampai jam tidur malam 9 WITA.

Jumat, 15 Jan
8 pagi: tepung beras merah+gravy ayam+manisa
2 siang: bubur SC kentang+manisa+bayam+ kacang ijo kupas(last stock)+ kaldu ayam
5 sore: kacang hijau (bukan kupas) direbus dengan serai→ mau dikit
7 malam: bubur SC kentang+manisa+k.ijo kupas+bayam (idem lunch)

image

Sabtu, 16 Jan
8 pagi: gravy ayam → abis
9 pagi: keju cheddar 1 potong dadu
1 siang: bubur SC beras merah dan putih+ gravy ayam (last stock)+ air kaldu(last stock)+ tempe+  terong ungu+ manisa+ seledri+ kacang merah kupas
7 malam: idem lunch

Minggu, 17 Jan
8.30 pagi: bubur tepung beras merah+ plain butter+ manisa kukus
12.30 siang: bubur SC beras merah dan putih+ minyak kelapa+ air hangat+ kacang merah kupas+ manisa+ buncis+ terong ungu+ tempe+ ubi ungu
6 sore: idem lunch→ maem cuma dikit.. karena ngantuk tidur malamnya pun jadi lebih awal z…z…z…

image

image

Senin, 18 Jan (Adik Kavin 40 minggu cukur rambut sampai gundul)
8.30 pagi: tepung beras merah+plain butter+pisang kepok dikerok
12.45 siang: bubur slow cooker beras merah+ minyak kelapa+ air hangat+ kacang merah kupas+ tempe+ udang segar kupas 3+ wortel+ seledri
4 sore: bangun tidur siang dikasi pegang sendiri biskuit gabin malkist maem sama kakak
6.30 malam: idem lunch

image

Selasa, 19 Jan
8 pagi: awalnya ditawari pisang kepok disaring→ ga antusias malah nolak
Pisang kepok saring+ ubi ungu saring→ mau sampai abis
2.30 siang: abis bangun tidur siang
Maem bubur slow cooker beras+udang kupas segar 3 +jamur tiram (super food!)+ air hangat+ kentang yang direbus terpisah saat sarapan→ maemnya lahap 🙂
7 malam: idem lunch

image

100 days since first eating MPasi!
Rabu, 20 Jan
8 pagi: bubur tepung beras merah+ plain butter+ manisa kukus
10.30 pagi: buah naga dikerok
2.30 siang: bubur SC beras+ air hangat+ kacang ijo kupas (buka new stock)+ manisa+ buncis+ jamur tiram+ sawi putih+ udang kupas segar 4 ekor+ minyak kelapa setelah bubur matang
4 sore: nyobain pisang kepok goreng tapi ga bisa kunyah jadi yg udah ditelan dimuntahin pisangnya yg chunky
7 malam: idem lunch
image

Kamis, 21 Jan
8 pagi: bubur tepung beras merah (tepung beras merah last stock!)+ plain butter+ manisa kukus+ ubi ungu rebus terpisah→ mau maem sambil main di lantai
Siang dan sore:
bubur SC beras+ udang kupas segar 4 ekor+ manisa+ sawi putih+ jamur tiram+ tomat+ timun+minyak kelapa setelah bubur matang

Oh ya! Penting, nih…
Tahun baru 2016 juga saatnya buat mama cek-cek stok makanan dan obat beserta toiletries bayi kapan tanggal kedaluarsanya.. yang expired date-nya udah mepet tahun ini ya siap-siap habiskan atau stop konsumsi dan buang.

Stok kaldu ayam dan gravy ayam bertahan 1 minggu aja di kulkas.
Dan stok tepung beras merah Kavin udah habis nih… mungkin untuk sarapannya nanti ganti oatmeal? Atau dengan kentang rebus lumat ditambah sayur dan lauk lain?

Sampai jumpa di menu MPASI selanjutnya, ya…! kalau buku catatan mama masih muat hehehe… 😀

♡ Intan Rastini