Resep Tepache Minuman Khas Meksiko yang Nyegerin – How to Make Your Own Tepache

Asyik, nih kami baru aja panen satu buah nanas. Ukurannya cukup kecil tetapi rasanya manis sekali karena dibiarkan benar-benar matang dahulu sebelum dipanen. Saya senang banget akhirnya bisa eksekusi pembuatan tepache.

Panen nanas di rumah

Menurut kamus Encarta, tepache adalah…

Mexican alcoholic drink: a Mexican alcoholic drink of varying strength, usually made by fermenting pineapple, sugar, and water

Cara pembuatannya pun mudah, memanfaatkan sisa kulit nanas.

Bahan:

1. Kulit dari 1 buah nanas dan bonggolnya, nanas ukuran kecil
2. 500 ml air
3. 100 gr gula merah

Alat:

1. Toples kaca
2. Sendok kayu
3. Kain bersih untuk menutup toples kaca
4. Karet atau tali untuk mengikat kain yang ditutupkan ke toples

Cara membuat:

1. Cuci bersih kulit nanas dengan air mengalir. Bisa diikutkan juga barisan bulatan hitam di daging buah.

2. Irisi-iris gula merah dan larutkan ke dalam air dengan di aduk-aduk sampai larut seluruhnya.

3. Rendam kulit nanas dan bonggolnya pada air larutan gula dalam wadah toples kaca, aduk-aduk dan pastikan terendam semua bagian kulit nanasnya.

4. Tutup toples dengan kain bersih dan ikat dengan karet atau tali.

5. Dalam 24 jam, cek cairan. Jika muncul buih putih dan gelembung di permukaan, fermentasi dianggap berhasil.

6. Biarkan terjadi proses fermentasi selama 3 hari. Letakkan di suhu ruang. Semakin lama dibiarkan, rasa Tepache akan semakin kuat. Tiap 24 jam sekali, buih-buih putih dapat dibersihkan sembari diaduk.

7. Setelah 3 hari, saring tepache dari kulit nanas dan masukkan ke kulkas saat mau disajikan. Ampas berupa kulit nanas bisa dibuang ke komposter.

Jika suka, dapat ditambahkan kayu manis, cengkeh, star anise, atau jahe saat perendaman kulit nanas ke air gula. Sesuaikan saja dengan selera. Kalau saya menggunakan tambahan cengkeh kering 6 biji.

Minuman fermentasi khas Meksiko ini mengandung probiotik, kaya enzim dan kaya vitamin C. Udah gitu seger pula rasanya. Kalau tidak terlalu suka manis atau ingin ditambahkan air juga bisa, langsung diminun pun bisa. Kalau menurut saya dengan resep di atas, tingkat  kemanisan dan kekuatan hasil fermentasinya sudah pas untuk diminum langsung.

Saat saya membuat tepache, Kavin antusias sekali mau mengaduk tiap malam. Bahkan Kavin yang paling suka dengan aroma tepache dengan bau nanas yang kuat. Mungkin karena kami menggunakan nanas yang masak jadi aromanya tercium manis.

Rasanya emang segar sekali! Tambahkan es batu dan tepache pun siap diteguk. Kavin suka sekali dengan minuman ini. Sedangkan Kalki tidak terlalu antusias. Kavin emang doyan banget makan duren jadi dia suka dengan rasa yang agak keras sepeti duren. Kalau Kalki sih, tidak suka duren sama sekali, mencium baunya saja sudah tidak suka.

Ini tepache yang saya jadikan oleh-oleh untuk teman-teman saya

Hari Minggu kemarin saya sempat bawakan Tepache untuk Iin dan Laura, saya juga menantang mereka untuk membuatnya sendiri. Mari kita lihat apakah mereka berhasil dan suka dengan tepache.

Selamat mencoba, ya. 😊

Karena saya juga menantang Laura maka saya tulis resep Tepache dalam bahasa Inggris di sini:

How to Make Tepache

Ingredients:

1. Pineapple peels from 1 piece of the fruit
2. 500 ml water
3. 100 gr palm/coconut sugar

Tools:

1. Glass jar
2. Wooden spoon
3. Clean napkin to close the glass jar
4. Rope or rubber band to tie the napkin

How to make it:

1. Clean the pineapple peels with water and drain.

2. Cut the palm/coconut sugar into smaller parts to be easily diluted with 500 ml water in the glass jars. Put the sugar and water in the glass jar and stir well until all the sugar parts are diluted.

3. Soak the pineapple peels in the glass jar, and make sure all the peels get into the water of sugar. You can stir it for a while. If you like more aromatic spice, you can add some dried clove buds, star anise, ginger or cinnamon. Or even without any kind of them at all is totally fine.

4. Close the glass jar with napkin and rope or rubber band. Store it in a room temperature.

5. Open and check every 24 hours. If you see white foam or bubbles it means the fermentation proccess is successful. You can skim the foam and bubbles and then occasionally stir your teapche.

6. Let it be fermented for 3 days or as long as you want it. The longer days the fermentation process happens, the stronger sparkling sensation that you will get. For me 3 days fermentation is enough and good.

7. After 3 days, strain your tepache and you can keep it in a different bottle and store it in the fridge or add some ice cubes then drink it straight away. Your pineapple peels after making tepache now can be stored to the compost bin.

❤️ Intan Rastini

13 thoughts on “Resep Tepache Minuman Khas Meksiko yang Nyegerin – How to Make Your Own Tepache

  1. Aduh bermanfaat sekali padahal hampir tiap minggu beli nanas buat dirujak, kalo ga males bisa nih dimanfaatkan buat Tepache

  2. Issshhhh aku jd pengen bikin loh mba. Apalagi ada kandungan probiotik bgs nya. Selama pandemi ini aku rutin konsumsi probiotik, tp yg beli, Krn bagus utk immune system. Blm pernah coba bikin sendiri .

    Aku mau coba beli nenas ah ntr, trus kulitnya dibikin tapache gini 😀

  3. Selamat pagi Mbak Intan. Kami menemukan link ini di Google saat ngetik ‘fermentasi kulit nanas untuk minuman’. Betul rasanya enak dan menyehatkan mengkonsumsi minuman fermentasi, apalagi nanasnya pun hasil panen sendiri wah kerennnnnnn…. Kebetulan Mas Tri di Kopi Oemah Martani juga pernah buat. Banyak yg suka karena rasa segarnya. Ada juga yg bilang agak gatal di mulut, mungkin dari bulu kulit nanasnya… Tentu saja kembali ke masing2 kita untuk mengenali tubuh dan kebutuhannya.

    Kami mengirimkan link artikel ini ke WAG Emak Rajin yg sedang belajar mengelola sampah dapur dengan cara membuat POC. Pupuk Organik Cair. Kulit buah nanas adalah salah-satu bahan yg dipraktekkan oleh seorang ibu di Bekasi. Dia menggunakan pupuk cairnya untuk koleksi aglonemanya.

    Mari terus berbagi cerita baik. Salam dari desa pinggiran Candi Prambanan. Pengen nyuguhin teh biru deh hehe… ditunggu kunjungan balik ke blog kami.

  4. Pingback: My Lovable February 💗 | Intan Rastini

  5. Sekilas aku jadi ingat bikin ecoenzym yak hahaha Caranya begini jugaaa. Dari kulit buah-buahan, dicampur gula merah. Tapi waktu fermentasinya 3 bulan karena emang kegunaannya untuk fertilizer ato cairan pembersih alami hehehe
    Ternyata kalo pakai kulit nanas, jadi tepache yak! Menarik2

    • Iya betul mbaaaak! 100! Ecoenzyme difermentasi 3 bulan, kalau tepache cuma 3 hari. Saya juga buat ecoenzym sebagai pestisida alami tanaman-tanaman saya soalnya 😊. Tapi jangan sampai salah minum aja… Tepache buat kita minum, ecoemzyme buat tanaman hehehehe… Sebenernya kalau tepache diterusin fermentasinya ya bakalan jadi ecoenzyme juga.

      Cobain mbak bikin tepache mbak… kayak sparkling soda gitu rasanya. Tapi yang ini menyehatkan dibanding soda-soda buatan ituh. Kalau udah pernah bikin ecoenzyme, bikin tepache maah keciiilll!

      • oh ternyata sama toooh. hihihi cuma musti pake kulit nanas kaan.. Kalo pake kulit buah yang lain, rasanya akan aneh menurutku hahah

        Waah aku ga pernah beli nanas yang masih ada kulitnyaaa… Mungkin kalo pas kebeneran nemu nanas berkulit bisa kubikin hehe
        Makasih resepnya kak ^^

    • It so good kak Intan ^^

      Woaa kak Intan masuk ke go green juga ya!! Aku pun dukung go green meski ga sepenuhnya bisa zero waste hehehe

      Wuiih sudah pernah buat juga ya kak. Penuh manfaat ya eco enzyme itu…

      • Iya saya berusaha tidak menimbulkan sampah karena saya sudah capek deh ngurusin sampah 😄. Udah gerah banget rasanya nggak ada tempat penyaluran yang tepat dan sampah kian hari kian menumpuk.

        It’s very good mbak Frisca juga dukung pelestarian lingkungan 🥰. Nggak apa-apa belum sepenuhnya zero waste karena yang utama bukan kesempurnaannya mbak, tapi upaya dan perjalan yang udah kita lalui menuju ke sana udah merupakan kontribusi banget! 💪

        Eco enzyme ini sebagai salah satu pemanfaatan limbah organik sisa dapur dan produk bermanfaat bagi banyak tujuan yang tanpa bahan kimiawi sintetis berbahaya. So gewwd 😊👍

  6. Pingback: Daily Blue Rice from Butterfly Blue Pea Flower | Intan Rastini

Thank you for reading my post, hope you enjoy it. Please... don't type an active link in the comment, because it will be marked as a spam automatically. I'd love to visit your blog if you fill the "website" form :)