Nusa Penida Solo Trip

Hola! I’m baaack… after approximately two years of no blogging. Here I am.

Kali ini saya akan ceritakan pengalaman sempat bepergian sendiri ke Nusa Penida. Dulu saya beli bahan-bahan untuk mengikuti program detoks Ayurveda di toko Indimette dan saat ada giveaway di Instagram tahun 2021, saya ikut juga. Nggak Taunya saya malah menang hadiah utama yaitu jalan-jalan ke pulau Nusa Penida di Kabupaten Klungkung, Bali.

Pas udah selesai vaksinasi Covid ke-2 di Puskesmas tuh, saya langsung berangkat ke Pelabuhan dengan diantarkan suami. Tentu udah dengan persiapan sebelumnya packing pakaian dan alat-alat pribadi. Untuk solo traveling cuma bawa 1 tas ransel carrier aja. Ini adalah pengalaman pertama saya ke Nusa Penida.

Ketemuanlah dengan pemilik toko Indimette di Pelabuhan Pantai Matahari Terbit, Sanur. Dari situ dibelikan tiket boat harganya Rp 75.000 dan sempat mengobrol sebentar tentang toko bulk dan organic Indimette. Si pemiliki awalnya jual kacang mete dari Nusa Penida karena banyak peminat akhirnya malah buka toko juga buat naruh stok. Memang pemiliki Indimette ini asalnya dari Nusa Penida dan kerja di Denpasar, di RS Sanglah.

Saat kapal bersandar, saya pun mengucapkan terima kasih kepada pemilik Indimette, bergegas berangkat dan berpisah dengan suami. Kapalnya hampir kosong, beberapa kursi terisi oleh wisatawan asing.

Kapal cepat menempuh perjalanan sekitar 30 menitan. Lalu turun di dermaga kecil yang banyak sekali orang menawarkan jasa transportasi atau sewa motor. Saya sampai bingung banget, lho. Berhenti sebentar untuk mengontak pemilik penginapan Green Palace Homestay tempat tujuan akomodasi saya dan disarankan sewa motor dari pada naik ojek yang mahal.

Akhirnya saya dapat sewa motor Rp75.000 untuk satu hari aja. Dan diminta mengembalikan besok pagi di tempat yang sama dermaga Banjar Nyuh. Berbekalkan Google Map, saya lalu menuju penginapan Green Palace. Penginapannya dekat pasar Metingi. Dan ada plank papan nama, perlu masuk gang sedikit di balik padatnya ruko-ruko pinggir jalan. Perasaan saya saat itu was-was tapi cukup senang juga akhirnya bisa jalan-jalan agak jauh ya sendirian.

Saya sampai di penginapan sekitar jam setengah lima sore. Disambut oleh bapak pemilik penginapan, dan juga ada seorang asisten yang mengurus segala keperluan akomodasi. Akhirnya saya dapat beristirahat di kamar Green Palace hotel. Kamarnya bersih dilengkapi AC, TV, dan kamar mandi lengkap dengan shower, closet duduk juga dispenser sabun serta shampoo.

Keesokan harinya, di meja teras depan kamar disediakan air panas untuk seduh teh atau kopi juga sarapan nasi goreng dan buah. Semalam sebelumnya sudah diberitahukan bahwa akan disediakan sarapan antara pukul 07.00-08.30 pagi. Di penginapan ini pun ada kolam renang. Jadi bisa menikmati sarapan sambil lihat pemandangan di sekitar kolam renang.

Selanjutnya saya diantar asisten penginapan untuk mengembalikan motor sewaan dari dermaga dan disewakan motor lain oleh penginapan untuk selama tinggal 2 hari berikutnya di Nusa Penida. Harga sewa motornya tentu lebih murah sewa dari penginapan daripada yang ditawarkan di dermaga. Meski sama-sama Rp75.000 tapi durasinya kan beda.

Hari pertama saya pakai untuk beristirahat di kamar penginapan saja yang nyaman dari sore hingga malam. Adem dan juga terlindung polusi udara dan kebisingan kendaraan karena tidak terlalu dekat langsung dengan jalan raya. Tetapi kalau mau kemana-mana juga masih dekat. Saya jalan kaki aja bisa sampai ke pasar, atau cari makan malam ayam goreng tepung.

Hari kedua saya cuma keluar mengembalikan motor ke dermaga tempat saya datang. Nggak lama kemudian pulang, deh. Karena masih agak lelah ya apalagi abis vaksin kedua, saya diem di kamar aja sampai sore. Selanjutnya masih bisa lanjut Latihan yoga di pinggir kolam renang jam 5 sore. Lalu seperti biasa beli makan malam yang dekat di sekitar penginapan.

Awalnya saya tuh penasaran dengan Pura Peluang atau Pura Mobil karena baca-baca lokasi-lokasi menarik di blog saat akan berangkat liburan ke Nusa Penida. Maka saya berencana ke sana lah pakai Google Map dan juga tanya-tanya warga lokal setempat pada hari Minggu pagi esok.

Pagi-pagi setelah seperti biasa disediakan sarapan dari penginapan, saya asyik berenang di kolam renang penginapan. Kolamnya memang tidak terlalu besar namun cukup asri di sekelilingnya ada tanaman dan pohon jepun Bali juga air kolamnya jernih.

Cuaca Minggu pagi itu lumayan tak terprediksi, awalnya cerah, lalu di tengah perjalanan dengan kiri-kanan penuh kebun seperti hutan lebat itu mulai hujan, memang ada perumahan warga, saya pun sempat berhenti di garasi parkir mobil untuk berteduh. Sinyal juga agak jelek di area perbukitan dengan kebun lebat. Di Nusa Penida banyaknya pohon jambu mete, makanya kiri-kanan jalan seperti hutan lebat karena pohonnya tinggi-tinggi bikin teduh.

Kontur pulau Nusa Penida ini berbukit, ada tingkat perbedaan ketinggian yang curam ada yang landau juga ada yang langsung bertepi tebing atau jurang. Jadi perlu hati-hati. Saat sudah mencapai pesisir pun masih berada di atas ketinggian, kalau mau turun ke pantai ada perlu menyusuri tangga menuruni tebing.

Lega rasanya ketika berhasil sampai di Pura Peluang. Saya nggak masuk ke dalam areal Pura untuk melihat pelinggih yang ada berbentuk mobil, melainkan hanya istirahat sebentar sambil buka bekal makan siang di balai gong. Sambil beristirahat melihat monyet-monyet yang naik tembok penyengker pura dan di dekat tebing. Tetapi monyetnya tidak ada yang mendekati saya hehehe.

Saya juga sempat berfoto di atas tebing yang berlatarkan pantai kelingking. Tetapi pantainya jauh sekali di bawah. Dari atas area foto itu ada pagarnya, dan bisa melihat pemandangan laut lepas juga bentuk tepian pulau Nusa Penida dengan landmark terkenalnya.

Saya juga sempat mampir bentar di pantai dekat penginapan yang cukup landai. Itu pantai dekat dermaga. Juga langsung bersisian dengan jalan raya. Mampir di pasar Metingi untuk makan siang, lalu mengepak barang bawaan sekitar jam 3 sore, dan diantar oleh asisten penginapan ke Pelabuhan untuk naik kapal menyebrang pulang ke daratan utama Bali.

Pengalaman jalan-jalan ke Nusa Penida sendirian yang sangat berkesan. Saya merasakan Nusa Penida pulau yang sepi di bagian pelosok desa, hanya ada beberapa orang saja buka warung. Bangunan Sekolah Dasar tanpa aktivitas murid dan ilalang tumbuh tinggi menjulang diabaikan karena pandemi. Sedangkan di sisi dekat dermaga ada area pertokoan turis dan aktivitas beberapa pelancong.

Speed boat yang saya tumpangi untuk pulang balik kali ini penuh dengan penumpang domestik. Saya kebagian duduk di bagian atas kapal yang tidak beratap bersama pelancong dari Jakarta. Karena saya duduk di pinggir, maksud hati ingin menikmati pemandangan lepas pantai. Nyatanya malah basah kuyup kena cipratan ombak yang diterpa angin, hahaha.

Ketika berlabuh di Sanur, suami sudah stand by menjemput saya. Lalu saya ke toilet dulu untuk berganti baju, toiletnya bersih dan cukup rame, lho. Toilet di dekat tempat parkir itu luas dan banyak biliknya. Setelah berganti baju yang kering, kami pun pulang ke Tabanan. Oh ya, tanpa oleh-oleh berupa barang dari Nusa Penida hanya membawa pulang kenangan menyenangkan.

Sampai jumpa di liburan menyenangkan lainnya!

Intan Rastini.

4 thoughts on “Nusa Penida Solo Trip

  1. Wah seru sekali kak solo tripnya. Apalagi dapat sponsor dari menang giveaway ya. Deg-degan ga kak saat hendak solo trip?

    Aku kayanya ga bisa sewa motor kalo jadi kakak, soalnya ga bisa kendarai motor haha nasib bayar mahal ojol berarti ya.

    Kalo ke klingking island itu berarti harus pilih mau foto di atas atau main pantai gitu x ya kak? Soalnya buat turun kayanya usaha bingit

    • Hai mbak Frisca, seneng deh dapat komentar dari mbak. Awalnya excited sekali sebelum berangkat. Ingin mengajak suami dan anak-anak. Supaya rasa senang itu bisa dirasakan bersama keluarga bukan sendirian saja.

      Nah, sayangnya saya belum pernah lihat ojol di Nusa Penida, mungkin opang saja yang ada, mbak.

      Iya jalannya beda, kalau mau diatas lebih dekat, kalau mau ke bawah ada rute lagi untuk sampai ke bawah, saya nggak coba yang ke bawah karena takut makan banyak waktu.

  2. Pingback: Penginapan Pilihan di Nusa Penida | Intan Rastini

  3. Pingback: Penginapan Pilihan di Nusa Penida | Intan Rastini

Thank you for reading my post, hope you enjoy it. Please... don't type an active link in the comment, because it will be marked as a spam automatically. I'd love to visit your blog if you fill the "website" form :)