Top Three Impactful Bloggers for Me

Kebetulan saya memang mau menceritakan asal-muasal mengapa saya bisa kuliah di Universitas Terbuka dan ambil jurusan Sastra Inggris. Eh, pas banget mbak Creameano membuat CR Challenge #3 untuk menceritakan rekomendasi tiga blogger favorit saya. Maka akan saya satukan di sini saja deh, ceritanya. Sekalian gitu maunya, sekali dayung dua tiga pulau terlampaui. Hehehehe – lagi-lagi kisah emak-emak irit enggak mau boros kata-kata yee…. Wkwkwk 😆.

Pada suatu hari, adik sepupu saya Ratih menghubungi saya untuk menemaninya yang akan menjalani acara wisuda di Gedung Rektorat kampus Udayana Bukit, Jimbaran pada hari Sabtu, 10 Maret 2018. Saya berangkat ke Dalung, lalu dari Dalung kami berangkat bertiga bersama Iqbal naik angkutan daring. Lumayan jauh, bo’, perjalanan dari Dalung ke Jimbaran! Untungnya acara wisuda belum benar-benar dimulai. Ratih masuk ke gedung tetapi saya dan Iqbal tidak bisa ikut masuk tempat prosesi wisuda dilaksanakan. Kami pun duduk di area outdoor yang dinaungi tenda atau terop besar dan itu memang ditujukan untuk para keluarga dan kerabat para wisudawan dan wisudawati.

Saya hanya bisa lihat para wisudawan dari berbagai jurusan namanya dipanggil satu per satu untuk serah terima ijazah secara simbolis dari rektor universitas Udayana. Dan itu juga tuh, topi wisudanya diganti posisi talinya yang menjuntai itu lho, sehingga menandakan bahwa sudah berhasil menyelesaikan masa studinya. Saya ngelihatnya hanya dari layar backdrop yang jadi tempat menampilkan video real time dari dalam gedung wisuda menggunakan proyektor.

Begitu giliran jurusan atau program studi pariwisata, saya bersiap-siap menyimak nama-nama yang dipanggil, karena ini adalah prodi adik saya, Ratih. Lalu nama lengkap Ratih pun disebutkan, dan saya memandang layar backdrop sambil ancang-ancang untuk mengambil gambar. Iya, saya ambil gambar dari video yang terproyeksikan di layar. Saya berdiri mendekat, dan jadi terharu mendengar adik saya akhirnya menghadap rektor universitas almamaternya dan menerima ijazah simbolis. Akhirnya adik saya menamatkan studi pariwisatanya. Saya sampai menitikkan air mata saking senang dan merasa haru.

Dari momen menghadiri prosesi wisuda adik saya itu lah, akhirnya saya termotivasi untuk melanjutkan studi lagi. Adik saya Ratih itu juga saat sedang studi, ia pun memutuskan untuk berkeluarga sehingga sambil kuliah juga menjadi seorang istri dan seorang ibu. Lalu akhirnya ia bisa lulus meski dibarengi dengan kesibukan berumah tangganya. Maka saya mulai mencari informasi mengenai melanjutkan kuliah lagi. Saya buka-buka situs web di internet untuk mencari tau opsi-opsi apa saja yang tersedia untuk melanjutkan studi di jenjang perguruan tinggi lagi.

Maka bertemu lah saya dengan blog mbak Nat. Nama blognya “Nat in Bali”, it is said as… “all about food, travel, and Nat’s favorite things“. Dari sana saya mendapatkan informasi yang lebih dari cukup untuk bisa mengetahui bagaimana seluk-beluknya melanjutkan studi di Universitas Terbuka. Dari postingan blog mbak Natalia, saya pun memberanikan diri untuk mendaftar ke Univ Terbuka pada bulan Juni 2018 tepat setelah saya selesai melakukan liburan ke Surabaya :D. Kok, ya pas banget, jadi otak udah fresh karena dapat liburan, lalu siap-siap menghadapi tantangan yang baru, yaitu: KULIAH LAGI! I felt like, C’mon Intan, warm up your brain and begin again to sudy!

Yes, saya terbantu banget dari informasi-informasi yang diberikan mbak Nat dalam blognya tersebut. Dalam posting blognya, mbak Nat menceritakan pengalamannya mendaftar kuliah di Univ Terbuka atau UT udah berkali-kali. Pertama untuk studi ilmu perpajakan, lalu lanjut ke studi Sastra Inggris (prodi yang sama yang sedang saya jalani saat ini). Bahkan saat saya berkomentar di posting blognya, mbak Nat menjawab dengan ramah dan cukup membantu. Hebatnya, mbak Natalia ini juga berhasil menyabet beasiswa dari UT sebagai mahasiswa berprestasi dengan Peningkatan Penilaian Akademik (PPA). Salut banget, deh! Saya pun jadi ketularan semangat belajar dari mbak Natalia yang nggak sungkan-sungkan membantu saat saya tanya-tanya tentang UT dulu. Terima kasih ya mbak Natalia, sehingga saya bisa belajar lagi di UT dan meraih cita-cita serta mimpi yang sempat tertunda.

Blog selanjutnya yang sangat saya suka adalah blog milik seorang wanita yang baik hati dan tidak sombong serta mau mendengarkan risalah hati saya tentang adab pergaulan dunia maya. Hahaha saat itu saya memang sedang terbentur perkara yang cukup tak enak dengan penjual skincare natural secara online. Singkat kata, saya mencurahkan kegundahan hati saya kepada mbak Tjetje Ailtje ini melalui Direct Message Instagram. Beliau menanggapi dengan simpatik sekali terhadap permasalahan saya. Saya pun jadi merasa lega dan sedikit legawa terhadap masalah yang saya hadapi.

Sebenarnya saya sudah mengenal blog mbak Ailtje ini jauh sebelum saya curhat dengan beliau. Saya udah suka baca-baca blognya dari dulu. Isinya informatif sekali dan memberikan perspektif yang mature mengenai masalah humanisme dari sudut pandang beliau. Salah satu yang saya suka adalah tulisan mengenai stereotype wanita Indonesia yang menikah dengan pria bule. Ada beberapa label tak sedap yang diberikan oleh masyarakat terhadap wanita-wanita Indonesia yang menikah dengan orang asing. Dan ini dibahas dari sudut pandang dan pemikiran mbak Ailtje yang dalam posisi juga menikah dengan seorang bule. Namanya blognya aja Bini Bule :D. Yang saya suka cencunya adalah tag line-nya, “Ramblings of an Indonesian Woman”.

Sambil lalu baca-baca komentar yang ada di blog seorang teman blogger pun akhirnya membawa saya kepada blog seorang blogger lainnya. Ini kebetulan saja saya lihat komentar dari seseorang di blogsphere bernama Kutu Buku. Maka saya singgah ke blognya yang bernama Si Koper Biru dan baca posting-posting blog dari mbak Kutu Buku ini. Jadinya malah saya kepincut dengan tulisan mbak Kutu Buku yang semuanya berbahasa Inggris! Mbak Kutu Buku ini adalah seorang wanita Indonesia yang tinggal di negara Skandinavia dan memiliki pasangan yang sering ia sebut-sebut dengan ‘Scandiguy’. Lucu dan imut banget, euy!

Dengan tag linea girl with the blue suitcase”, isi blog mbak Kutu Buku ini rada berat ya, hahaha… Karena selain menggunakan bahasa Inggris, bahasannya itu juga seputar kehidupan di Denmark, yaitu negara tempat tinggalnya saat ini. Kalau sebelumnya mbak Ailtje biasanya bahas tentang opini, pemikiran, pengalamannya dan seputar negara tempat tinggalnya di Irlandia, mbak Kutu Buku ini di negara Skandinavia, which is so cool, banget banget banget! Sama-sama di Eropa, tetapi negara Skandinavia itu kan yang bagian terdinginnya di utara, ya kan. Yang kita dengar negara Skandinavia itu keadaannya adem-ayem aje. Malah saya pernah dengar Denmark merupakan negara dengan warga paling bahagia di dunia. Oh, wow!

Lego juga merupakan mainan menyusun komponen-komponen atau balok-balok dari negara Denmark. Dan mainan yang mengasah kreativitas itu mendunia sekaliiii! Sampai akhirnya ada tuh yang namanya Legoland di Amerika Serikat dan di Malaysia. Jadi saya suka aja membaca-baca kehidupan mbak Kutu Buku di negara Eropa Utara tersebut, bagaimana beliau sebagai seorang insinyur menjalani pekerjaannya di Denmark hingga menghadapi bermacam-macam situasi dan hikmah apa yang bisa dipetik di kala Pandemi. Dengan membaca blog si Koper Biru, saya juga jadi belajar memahami bagaimana kehidupan-kehidupan seorang perantau di luar negeri sana. Pastilah tidak mudah menjalani kehidupan di negeri orang, meskipun itu kelihatannya sangat keren dan yang di permukaan kayaknya enak-enak aja 😀 hahahaha.

Saya salut dengan orang-orang yang mampu berkarya dan berkontribusi dengan menjalani profesinya namun tetap menikmati passion atau hobinya untuk terus konsisten menulis. Bagi saya mereka yang menulis itu seolah-olah mengulurkan tangannya kepada pembaca untuk menghibur, menyentuh hati, menginspirasi atau bahkan membantu memberikan perspektif yang berbeda dalam menghadapi suatu situasi. Maka dari itu membaca pengalaman personal seseorang melalui blognya adalah hal yang sangat menyenangkan dan bisa membuka sudut-sudut pandang yang baru kepada saya untuk memandang kehidupan.

So, I would say thank you very much for all my blogger friends! See you again soon because my online tutorial for semester 6 is going to begin. I should focus in my study for a while to achieve a good outcome and learn my lesson well 😊

Lots of love,

Intan Rastini.

11 thoughts on “Top Three Impactful Bloggers for Me

  1. Kak Intan, thank you for sharing your fav bloggers 🙏🏻. Semangat untuk perkuliahannya! Kakak salah satu wanita keren menurutku 😍 memulai kuliah kembali itu nggak mudah, tapi Kak Intan malah mau menempuhnya. Kerennyaa! Semoga lancar semuanya ya Kak 🤗

  2. Koper biru ntr aku mau baca2 ah. Jujurnya negara2 Skandinavia itu msuk dlm bucket listku kalo udh selesai pandemi. Dan pastinya kalo kesana hrs winter, biar memggigiiiit hahahahaha. Segitu cintanya aku Ama udara dingin mba :D.

    Bini bule itu aku tau, tp ga terlalu sering baca blognya. Kebetulan juga dia temennya temenku :D. Ntr mau main lagi ke rumah mayanya 😀

    Saluuut mba, msh nyempetin utk belajar lagi. Suami pernah nganjurin aku utk kuliah lagi, tp aku nolak, hahahahah. Kayaknya udh ga sanggub belajar lagi, kalo udh keenakan kerja hihihi. Suami yg dulu pas ambil master, dia sekalian sambil kerja. Jd pagi Ampe sore kerja, malamnya kuliah. Dia juga sanggub tuh. Aku sih nyerah kalo ngelakuin sekaligus. Salah satu pasti hancur nilainya

  3. wow. Blog favorit kak Intan menarik-menarik nih. Bikin kepo untuk dikunjungi. Thanks for sharing this ya kak ^^

  4. Mba Intan memang semangatnya patut diacungi jempol! Belajar memang nggak bisa dibatasi status dan usia ya mba. Anyway aku jadi tertarik untuk berkunjung ke blog si Koper Biru dan Bini Bule. Pingin tau kehidupan di berbagai negara di dunia dari perspektif orang Indonesia. Terima kasih sudah berbagi mba Intan ❤

  5. Keren, mba Intan. Hanya orang berprinsip kuat, yang punya keingina besar yang dijalani bisa kuliah lagi setelah punya keluarga dan punya anak. Perlu perjuangan ekstra. Salut.

Thank you for reading my post, hope you enjoy it. Please... don't type an active link in the comment, because it will be marked as a spam automatically. I'd love to visit your blog if you fill the "website" form :)