Pertama Kali Kenal Utama Spice, Brand Skincare Natural dan Ramah Lingkungan dari Bali

Pertama kali saya tau tentang produk Utama Spice itu dari web Sociolla, pernah lihat gitu di etalase Sociolla ada produk namanya Utama Spice. Awalnya saya nggak seberapa tertarik karena produknya cuma beberapa aja yang ada di web Sociolla. Setelah itu tahun 2018 di Yayasan saya pernah pergi hiking ke air terjun berdua bersama Albane, seorang volunteer mengajar dari Prancis. Saat sampai di puncak air terjun, kami duduk-duduk di atas batu dan Albane mengeluarkan sunblock dan menawarkannya ke saya juga. Selanjutnya ia juga mengeluarkan semprotan nyamuk. Semprotan nyamuk apa yang ia pakai, yaitu Begone Bug dari Utama Spice.

Saat itu saya coba pakai, nggak ingat baunya seperti apa tapi belakangan jadi cinta banget sama baunya Begone Bug. Dan saya takjub gitu sama pilihan Albane. Dia pilih Utama Spice yang merupakan natural product dari Bali. Maka saya tanya ke dia dimana dia mendapatkan ini. Albane jawab dia beli di toko di Ubud.

OK baiklah, di Ubud, jauh banget kan dari tempat tinggal saya kalau mau main ke tokonya Utama Spice. Belakangan, pas akhir 2018 hingga awal tahun 2019 saya mendapat volunteer dari Belanda yaitu Isabelle. Isabelle mengajak saya ke toko kerajinan perak di Ubud, Gianyar. Nah, setelah selesai berbelanja di toko kerajinan perak tersebut, saya bilang ke Isabelle, “mau nggak mampir ke Monkey Forest, Ubud? Saya mau lihat sebuah toko di sana.” Dia mengiyakan, oke deh kami berdua cusssss ke sana.

Sesampainya di Monkey Forest, kami sempat nggak ketemu dengan Toko Utama Spice sehingga harus berhenti tanya orang dan putar balik. Padahal kami juga dipandu oleh Google Map tapi toko tersebut terlewat juga. Di Monkey Forest, banyak sekali terdapat monyet berkeliaran di trotoar dan di atap-atap pertokoan. Setelah ketemu toko Utama Spice, saya dan Isabelle lihat-lihat di dalamnya ada produk apa aja. Menariknya di sana ada etalase DIY Your Own Skincare, lho! Dimana pelanggan bisa meramu dan meracik sendiri skincare yang dia inginkan dengan bahan-bahan yang disediakan oleh Utama Spice. Saya pun baca-baca sedikit buku mengenai macam-macam essential oils.

Isabelle teman volunteer dari Belanda

Saya sempat ditanyain oleh Isabelle, “enakan aroma yang mana?” Kayaknya waktu itu dia lagi bingung pilih body lotion, antara Lavender dan satu lagi apa gitu. Sedangkan Saya sendiri udah ngincer mau beli body scrub dari garam, saat itu saya bingun juga antara milih Bamboo Charcoal atau Ocean Breeze. Kemasan Salt Body Scrub Utama Spice ini unik, deh, karena dikemas pakai gelas kaca berkuping dan tutupnya aluminium. Akhirnya saya menjatuhkan pilihan kepada Bamboo Charcoal Salt Scrub. Dan itulah produk Utama Spice pertama yang saya beli. Saat itu pula kunjungan pertama saya ke toko Utama Spice. Selanjutnya hingga kini, saya belum pernah lagi, sih ke toko Utama Spice. Hanya ke toko onlinenya, saja. Hihihi..

Lagi sibuk mencium aroma produk

Akhirnya dari kunjungan pertama ke toko Utama Spice tersebut saya membeli Bamboo Charcoal Salt Scrub sedangkan Isabelle membeli Virgin Coconut Oil dan Lavender Body Lotion kalau tidak salah ingat. Saat itu saya punya kartu BPR Lestari dari komunitas lari RIOT sehingga saya bisa dapat potongan harga 20%. Harga scrub yang harusnya Rp 88.000 pun saya beli dengan potongan menjadi Rp 70.400. Lumayan banget kan. Isabelle pun juga dapat potongan karena belanjaan dia dijadikan satu dengan belanjaan saya, hehehe…

Invoice belanjaan saya dan Isabelle

Meski belum pernah lagi mengunjungi toko offline Utama Spice sejak Januari tahun 2019 lalu, bagaimana pun juga, saya berencana ke toko Utama Spice kembali untuk mengembalikan kemasan produk mereka dan mendapatkan potongan 10% saat berbelanja produk mereka lagi. Juga… saya mau beli produk mereka di refill station yang ada. Mereka punya sistem pengisian ulang produk dan kalau sudah punya wadahnya, ya tinggal bawa saja kemasan produk yang saya punya. Contohnya, saya punya botol Begone Bug 100 ml dan Begone Bug 35ml maka saat isi produk ini habis, saya akan beli kembali dengan membawa botol kosong ke refill station Utama Spice untuk beli isi Begone Bugnya saja. Selain itu, untuk kemasan besar-besar saya punya kemasan Lavender Liquid Soap 1 L dan botol Antiseptic Soap 230 ml tapi isinya belum habis.

DIY buat sendiri produk perawatan kulitmu

Saya senang sekali dengan konsep yang ditawarkan oleh Utama Spice sebagai produk perawatan kulit yang berbahan alami dan mereka juga memikirkan solusi ramah lingkungan atas kemasan produk mereka. Pertama, bahan-bahan mereka sumbernya dari alam dan itu ramah di kulit. Kedua, mereka menawarkan “DIY your own skincare” sehingga pelanggan bisa meracik sendiri produk perawatan kulit sesuai kebutuhan kulit mereka yang berbeda dan spesifik.

Kembalikan kemasan kosong produk Utama Spice ke toko untuk mendapat diskon 10% dan kemasan plastik tersebut akan didaur ulang hidupnya

Ketiga, mereka menerima pengembalian kemasan produk mereka untuk ditukar dengan diskon repurchase produk. Keempat mereka menyediakan pengisian ulang produk dengan kemasan pelanggan sendiri yang sudah ada. Keren banget, dan itu membuat saya semakin cinta dengan Utama Spice. Saya pun nggak pernah nyesel pernah kenal Utama Spice, malah nyesel karena kenalnya baru setelah tahun 2018. #LoveUtamaSpice

Produk-produk Utama Spice yang telah saya coba

Sampai jumpa selanjutnya di review produk Utama Spice yang sudah saya pakai, ya! Mungkin kamu ada permintaan mau direview produk Utama Spice yang mana duluan?

♡ Intan Rastini

7 thoughts on “Pertama Kali Kenal Utama Spice, Brand Skincare Natural dan Ramah Lingkungan dari Bali

  1. Ya ampun komplit banget mba, saya juga pengen banget cobain seru ya ke Ubud lalu mampir bentar dan bikin skincare sendiri. Semoga kalo ke Bali lagi aku bisa kesini juga aamiin. Kalo di Bandung mungkin ada Wangsa Jelita tapi itu di Toko Organik bukan tempat khusus kayak gt, ih makin kangen Bali, pengen punya rumah disana hihi

    • Iya saya juga tau itu Wangsa Jelita, mbak. Ternyata dari Bandung ya. Ada juga Botanina produk kesehatan berbahan alami buat pijet, aromatherapy spray, dll yang saya suka dan cocok pakainya buat sekekuarga. Oh ya, saya beli diffuser essential oil di Wangsa Jelita juga. Semoga terkabul ya mbak impiannya. Amin.

  2. Ide refill produk bagus untuk lingkungan, saya sukaa karena meminimalkan sampah kemasan. Di Jerman ada toko refill khusus produk makanan spt produk mie gitu, lalu refill sabun cair cuci baju, sayangnya baru ada di kota besar, klo di kota tempatku belum ada. Paling disini klo belanja ke supermarket kita bw kantong belanja sendiri spy ga numpuk sampah plastik belanjaan.

    • Iya mbak sistem refill emang bagus atau juga disediakan dropbox untuk pengembalian kemasan produk yang ga bisa direfill juga solusi supaya sampah dikelola secara bertanggung jawab oleh produsen produknya. Sama disini buat bisa beli produk dengan sistem refill atau yang bisa dikembalikan kemasannya ada di kota dan di tempat yang mostly touristic di Bali. Di desa belum ada 😚. Kalau saya bawa tas belanjaan dan wadah-wadah sendiri ketika belanja itu selalu diupayakan apalagi di Bali udah ada peraturan Gubernur pelarangan kantong kresek, styrofoam dan sedotan plastik.

  3. Halo salam kenal. Tulisannya sangat menginspirasi dan berbobot. Saya tertarik ‘follow’ ya, silakan ‘follow’ balik ya biar kita bisa saling berbagi pengalaman. Thank you.

  4. Pingback: Salt Scrub Bamboo Charcoal by Utama Spice | Intan Rastini

Thank you for reading my post, hope you enjoy it. Please... don't type an active link in the comment, because it will be marked as a spam automatically. I'd love to visit your blog if you fill the "website" form :)