Bulan Februari adalah bulan terfavorit saya dalam satu tahun. Alasannya karena bulan ini sungguh spesial dari bulan lainnya. Coba cek di kalender, dalam satu bulan, Februari lah yang memiliki jumlah hari terpendek yaitu 28 hari. Hanya setiap 4 tahun sekali Februari bisa berjumlah 29 hari yaitu pada tahun kabisat. Bulan Februari adalah bulan khusus juga buat anak usia dini, seperti Kavin si bungsu. Sebab bulan Februari ini adalah masanya pemberian vitamin A dan obat cacing, baik untuk balita di posyandu juga bagi anak usia prasekolah di Kelompok Belajar maupun Taman Kanak-kanak.
Alasan selanjutnya adalah karena bulan Februari adalah bulan kelahiran saya serta juga terdapat hari perayaan ulang tahun pernikahan orang tua saya. Budhe, kakak dari mama saya, yang paling dekat dengan saya pun berulang tahun tiap akhir bulan Februari di tahun kabisat. Pakde saya juga berulang tahun di bulan ini. Begitu juga dengan adik sepupu saya Putu Eka di Sekartaji. Bahkan ponakan-ponakan saya ada 3 anak yang berulang tahun di bulan ini! Yaitu Qia, Shan dan Iqbal. Lumayan banyak juga ya bagian dari keluarga saya yang merayakan hari lahirnya di bulan ini, sampai saya juluki kami adalah the February kids 😄 Saya ikutan doongg, kan masih tergolong kid 😚😆. Selain itu bulan Februari juga menjadi tuan rumah bagi Tahun Baru Imlek dan hari kasih sayang atau hari Valentine. Sehingga lengkaplah sudah saya nobatkan Februari sebagai bulan kasih sayang.
Hal-hal yang bisa saya syukuri selama menikmati bulan Februari tahun 2021 ini cukup banyak, untuk tiga teratas yang perlu saya highlight adalah…
Pertama, saya bisa merayakan ulang tahun saya bersama suami dan kedua anak saya, Kalki & Kavin. Meski merayakan di rumah saja, tapi saya senang. Pagi-pagi saya bisa bangun pagi untuk masak makanan enak buat sekeluarga. Masakannya biasa aja, kok. Masakan rumahan. Saya masak tahu Lombok (tahu susu yang lembut) dan kentang dipotong dadu, digoreng, lalu ditumis pakai tomat dan wortel. Hmm, yumm… saya masih inget betapa enaknya hahaha… Karena kami sekeluarga suka masakan itu. Melihat masakan saya matang saat itu saja suami saya sudah merasa lapar dan tergugah tidak sabar untuk sarapan. Hmmm… 🤤
Sehabis pulang kerja, saya pun mendapat kejutan dari suami dan anak-anak. Mereka udah bikin roti buat ulang tahun mamanya. Rotinya diulenin dan dibentuk lucu-lucu gitu. Isinya ada prune dan keju. Karena nggak pakai oven, jadinya yang dibikin papa Kalki & Kavin adalah roti kukus, rotinya mirip bakpao tapi bentuknya unik-unik! Saya pun mendapat kartu ucapan dari Kalki & Kavin juga hadiah berupa jedai berwarna hitam dari mereka, duh makasih love! Kami pun makan roti kukus bareng ditemani tepache yang sudah saya siapkan 3 hari sebelumnya 😊.
Kedua, saya dapat kesempatan untuk latihan yoga dan meditasi dari Phisi yoga dan Andiappan Yoga Community secara rutin. Dalam bulan Februari ini saya mulai intensifkan latihan secara mandiri melalui Peace Sea Podcast yang bagian Trilogy: Compassion, Forgiveness, Surrender. Per tema meditasi yang dipandu oleh Pishi, dilakukan sendiri tiap minggu. Compassion untuk sepekan dimulai dari Senin yang pas banget bertepatan pada tanggal 1 Februari hingga Minggu tanggal 7 Februari. Selanjutnya saya latihan meditasi bagian Forgiveness dari tanggal 8 Februari hingga 14 Februari. Dan dilanjutkan latihan meditasi bagian Surrender pada tanggal 15 Februari hingga 21 Februari.
Maka saya harus bangun jam 4 pagi tuh untuk latihan meditasi lalu tiap habis meditasi dilanjutkan latihan yoga Surya Namaskara. Minggu ini sebagai minggu ke-4, mulai Senin, 22 Februari saya latihannya mixed, tema Compassion, Forgiveness, Surrender masing-masing 2 kali selama 6 hari lalu ditambah bonus 1 sesi meditasi tema Surrender untuk tanggal 28 Februari. Kok, ya pas banget kan, program latihannya memang 4 minggu atau 28 hari yang satu bulan hanya ada di bulan Februari. Dan bulan Februari ini tanggal 1 dimulai dengan hari senin. Bagi saya yang memang suka mengawali pekan dengan hari Senin, bukan hari Minggu, timing-nya sungguh sangat sesuai 😊.
Ketiga, saya bisa bikin acar banyak-banyak pada akhir pekan lalu di bulan Februari. Karena apa? Saya dan suami saya penggemar acar timun dan wortel! Bikin acarnya banyak banget! Sampai mengerahkan 2 botol cuka dapur, nih. Toples-toples pun pada dikeluarkan semua dari tempat persembunyiannya penyimpanan. Saking asyiknya bikin acar, tangan saya sampai pegel karena harus potong-potongin wortel berbentuk Julienne. Kalau dalam istilah sekolah perhotelan saya dulu, potongan model korek api ini disebut Julienne, ukurannya 1cm x 1cm x 4cm. Sebenarnya kalau mau buat acar untuk konsumsi sendiri, bisa bebas aja kok, mau potongan Julienne bisa, Bantonnet bisa, Jardiniere pun boleh.
Saking cukup banyaknya saya bikin acar, kulkas kami pun sedikit penuh sesak jadi tempat stok bertoples-toples acar hahaha…. Senangnya punya persediaan sayuran awet yang bisa dimakan antara agak mentah dan agak terfermentasi sedikit alias tahan lama. Rasa sayurnya masih krenyes-krenyes renyah, air acarnya dari cuka pun terasa asam, manis, sedikit gurih. Sungguh nikmat menjadi pelengkap makan nasi dengan telur ceplok sekalipun! Hehehe, rahasia emak-emak irit supaya tetap bisa makan sayur tiap hari. Bahkan saya pun senaaang bisa berbagi setoples-dua toples acar dengan teman-teman di kantor. Ternyata acar buatan saya (cukup) suka dinantikan sama teman kerja. Dimintain buat dibawakan lagi dan lagi. Cihuuy! 🤭
Itu tadi tiga teratas hal-hal menyenangkan yang terjadi di bulan Februari. Selain tiga itu yang masih ada lagi. Salah duanya adalah saya diizinkan oleh tetangga saya, pak Mario untuk menceritakan di blog ini tentang beliau yang hobi main rindik (gamelan bambu) hampir sepanjang hari dan tiap hari. Saya udah ambil foto beliau (senang ternyata beliau nggak keberatan saya ambil fotonya, malah welcome dan terbuka 🤩), bahkan saat saya nulis posting blog ini pun terdengar alunan suara rindik yang dimainkan Pak Mario bersama suara seruling yang dimainkan oleh tetangga lainnya. What a nice traditional music and live! However, that’s another story for the next post, because it could be quite long if I tell about it here.
Dan di bulan Februari ini nilai ujian semester 5 saya keluar, yeay! Saya lulus dengan nilai A semua tiap mata kuliah boleh gaya dong😎. Ini adalah semester yang saya jalani dari awal ketika sudah terjadi pandemi dan kali pertama ujian akhir semester harus dilalui dengan Take Home Exam di Universitas Terbuka. Saya bisa melaluinya dengan baik meski saat ujian server UT sempat down. Tapi saya lulus! Yeah, senangnya tidak ada mata kuliah yang mengulang. Beribu syukur saya ucapkan. Terima kasih bulan yang baik, bulan Februari. Jerih payah saya dari bulan September lalu mengikuti perkuliahan dari tutorial online sampai begadang-begadang ngerjain tugas, dilanjutkan dengan UAS via Take Home Exam secara online pula yang menegangkan pada awalnya, akhirnya terlewati membuahkan hasil yang manis di bulan ini.
Thanks God, Thanks my lovely February💗!
What is the meaning of February to you? What makes it memorable and lovable? Tell me about it, love…
X.O.X.O.
Your loving February girl, Intan.