I Have No Wisdom Teeth Anymore I

Gigi bungsu atau wisdom teeth saya bagian bawah kiri dan kanan tumbuh miring semua secara horizontal, istilahnya sih, impaksi. Karena tumbuhnya tidur, yang muncul pun hanya sebagian permukaannya aja, arah tumbuh akarnya tidak wajar sih. Komplikasinya bikin tekanan ke gigi geraham depannya yang ditabrak, dan menimbulkan celah tempat sisa-sisa makanan bisa diam dengan nyaman. Akhirnya gigi bungsu saya berlubang semua.

Desember tahun lalu saat saya liburan ke Surabaya, gigi geraham kiri atas dan bawah saya sakit semua. Setelah periksa ke klinik dokter gigi, ternyata gigi bungsu atas dan bawah saya berlubang. Gigi bungsu atas tumbuhnya udah keluar semua dan cuma miring sedikit ke arah pipi sehingga bisa dicabut biasa oleh dokter gigi. Tapi gigi bungsu bawah saya tumbuhnya tidur dan nggak bisa dicabut biasa, sehingga disarankan odontectomy. Dokternya cuma bantu bersihkan dan beri obat ke bagian yang sakit saat itu.

Saat itu saya bayar biaya penanganan cabut gigi biasa dan diberi obat di klinik sebeasar Rp260.000. Lalu saya tanya berapa biaya untuk cabut gigi bungsu? Karena perlu operasi kecil, biayanya bisa jutaan. Dokter bilang foto rontgent panoramik saja dulu di lab. Operasinya bisa di Rumah Sakit FKG Unair dengan bawa hasil foto rontgent gigi. Biaya operasi cabut gigi disana sekitar Rp500.000-an dan untuk foto rontgent panoramik gigi sekitar Rp150.000. Waduh, saya kan nggak berdomisili di Surabaya lagi. Si dokter nanya juga apa saya nggak punya asuransi kesehatan? Hmmm..

Akhirnya pulang liburan dari Surabaya saya langsung deh, urus kepesertaan BPJS kesehatan di kantor cabang Tabanan. Gigi bungsu yang tumbuh miring atau impaksi itu perlu dicabut supaya tidak menimbulkan rasa nyeri, pusing dan tegang di leher karena tumbuhnya yang nyempil nggak kebagian tempat bikin dorongan ke segala arah. Apalagi kalau badan kita lagi capek kan tambah berasa sakitnya. Lebih parah jika sudah berlubang, karena nggak bisa ditambal seperti gigi yang tumbuh normal. Satu-satunya jalan harus dicabut dengan teknik odontectomy.

Maka pergilah saya ke fasilitas kesehatan pertama yang saya pilih dalam kepesertaan BPJS saya, yaitu puskesmas Suraberata pada tanggal 29 April 2017. Dokter gigi pun memberi surat rujukan untuk periksa ke poli gigi di Badan Rumah sakit Umum Tabanan. Surat rujukan ini berlaku selama 1 bulan, karena saya ke puskesmas pas akhir bulan, maka bu perawat berbaik hati menuliskan surat rujukannya dibuat pada tanggal 1 Mei 2017.

Tanggal 3 Mei 2017 saya ke BRSU Tabanan. Ternyata disana nggak ada alat rontgent gigi dan tidak ada ruang bedah mulut. Sehingga dokter gigi pun memberikan saya surat rujukan ke Rumas Sakit Umum Pusat Sanglah di Denpasar. Surat rujukan dokter gigi tersebut perlu dilegalisir dan dilengkapi Surat Elegibilitas Peserta (SEP) dari BPJS Center yang ada di RS dengan masa berlaku selama sebulan.

IMG_20170713_103733

RSUP Sanglah

Tanggal 24 Mei 2017 saya pergi ke RSUP Sanglah, sebagai pasien baru yang belum pernah berobat di RSUP Sanglah saya perlu mengisi form registrasi dan mendapat kartu Sanglah. Ternyata antrean pasien di sana lebih banyak dari pada di BRSU Tabanan, untung sebagai pasien baru loketnya masih tersendiri. Lagipula nanti kita bisa menggunakan kemudahan antrean online atau dengan perjanjian jika ingin berobat ke Sanglah tanpa antre ambil nomor ke loket.

20170524_075845

Mengisi formulir sebagai pasien baru di RSUP Sanglah

Di poli gigi Sanglah saya nggak terlalu lama nunggu untuk dipanggil. Tensi darah saya dicek dan dimintai data diri oleh perawat, saat dokter giginya datang, gigi saya diperiksa dan dinyatakan 38i dan 48i. Maksudnya gigi bungsu kiri bawah dan kanan bawah saya impaksi semua. Selanjutnya saya diminta untuk foto rontgent panoramik gigi dulu di lab. radiologi. Setelah hasil rontgent panoramik selesai, saya bawa hasil fotonya ke poli gigi dan setelah melihat hasil foto, dokter menyarankan untuk operasi cabut gigi.

20170524_084252

Udah kayak iklan Pepsodent belum?

Selanjutnya akan dicarikan jadwal operasi cabut gigi yang tersedia oleh perawat. Saya pilih tanggal 7 Juni 2017. Setelah pilih tanggal, perawat akan memberikan surat datang kembali pada jadwal operasi. Saya juga diberi resep untuk menangani sementara rasa sakit dari gigi bungsu yang berlubang. Perawat sempat mengingatkan supaya di malam sebelum hari operasi tidak boleh begadang, pagi harinya pun harus sarapan supaya tidak lemas.

20170524_092829

Menyerahkan berkas untuk foto panoramik gigi di loket radiologi

IMG_20170713_095513

antre di lorong area radiologi. Di sini terdapat banyak ruang diagnosa radiologi

Dua hari sebelum tanggal 7 Juni 2017 saya sudah ambil no. antrean online di website Sanglah. Sehingga pas datang ke sanglah tinggal tunggu nomor antrean online dipanggil di loket pendaftaran dan itu nggak terlalu lama dibanding ambil no. antrean manual di loket. Saya dapat nomor antrean selalu dibawah nomor 100. Kalo ambil manual udah diatas itu. Maka pada tanggal jadwal operasi saya berangkat ke Sanglah dengan membawa surat rujukan dan hasil foto rontgent. Saat di poli gigi lah malah saya harus nunggu lama, saya udah sampai di poli gigi sekitar jam 8 pagi, eh operasinya baru bisa dimulai jam 11-an.

 

Bersambung ke Bagian ke-2 ya….

 

10 thoughts on “I Have No Wisdom Teeth Anymore I

  1. poli giginya keren banget mba. antrinya gak pake lama lagi..
    kesehatan gigi memang penting ya mba. dulu saya paling takut sama dokter gigi. tapi sekarang enggak. hehe

    • iya petugas-petugas di poli gigi pun ramah-ramah dan cukup informatif, mereka baik banget mau ngasi tau saya jalan ke area radiologi tanpa saya tanya duluan karena tau saya pasien baru di Sanglah, Kesehatan gigi emang penting karena kalo sakit gigi bisa mengganggu aktivitas 🙂 makasih ya udah main ke blog saya 😀

  2. Mbak, aku ikutan deg-degan bacanya. Pasalnya aku juga punya satu gigi bungsu yang bermasalah nih di salah satu rahang.

    Aku pernah nanya sama temanku yang melakukan operasi wisdom teeth ini di klinik swasta dan biayanya sekitar 3 juta. Faktor biaya ini bikin aku yang dulu mundur. Tapi sekarang kan aku punya BPJS nih. Pengen aku berdayakan 😁
    Ngomong-ngomong ini ada part dua kah? Aku masih pengen kepooo hihihi

      • Ada part II-nya hihih saya posting sehari setelah part I. Iya nggak apa-apa mbak terlalu bersemangat, saya jadi senang juga baca komennya 😀
        Emang mahal banget mbak operasi cabut gigi bungsu, makanya saya daftar BPJS Kesehatan dulu supaya biayanya dicover BPJS. Kalau udah jadi peserta BPJS silakan periksa giginya mbak 😉

  3. Saya pernah mau cabut gigi bungsu karena sering sakit, tetapi dokter nyaranin untuk rontgent dulu. Beruntung posisi gigi aman dari saraf berbahya jadi bisa dicabut normal. Baru tahu kalau Bpjs juga mengcover biaya untuk sakit gigi.

    • Iya mbak, posisi gigi bungsu saya yang atas semuanya masih aman untuk dicabut normal. Yang bawah aja posisinya miring banget sehingga harus odontektomi. BPJS mengcover, kok mbak 🙂

  4. Pingback: Ganti Kacamata Baru dengan BPJS Kesehatan | Intan Rastini

  5. Kaka intan mau menanyakan setelah oprasi gigi bungsu kan ada rongga gusi habis dijahit terbuka dan itu selama gusi menutup kembali kak intan berapa lama gusi menutup sempurna seperti semula ?,berbulan -bulan atau bagaimana
    Terimakasih

    • Hai Ratna, maaf saya juga agak lupa nih karena udah lama ya itu operasi cabut gigi. Mungkin sekitar 2-3 bulan kira-kira ya… Awalnya gusi terasa terbuka rongganya lalu lama-lama udah nutup aja secara menyeluruh ☺️

Leave a reply to jessmite Cancel reply